
apakah AKU/KAMU sudah mengira CUKUP amalmu/ku ? …—– mengira SUDAH CUKUP IBADAHmu/ku untuk dibawa setelah MATI ?? .—–. sudah mengira cukup amalmu/ku akan ke SURGA ???? —- Sudah cukup AMALmu/ku menjauhkan dari terjatuh ke NERAKA ???? ……………… bercerminlah … lihat AMALmu/amalku sendiri .. lihat HATImu/hatiku….. sendiri…————————–———– Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Orang yang paling bijak adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian…” [HR Imam Tarmizi; Hadis Hasan] =========== SURGA – NERAKA SESEORANG …. sudah Ditetapkan Allah =========== ———-<<< Rasulullah saw. ditanya: Wahai Rasulullah! Apakah sudah diketahui orang yang akan menjadi penghuni SURGA dan orang yang akan menjadi penghuni NERAKA? Rasulullah saw. menjawab: YA. Kemudian beliau ditanya lagi: Jadi UNTUK APA ORANG-ORANG HARUS BERAMAL? Rasulullah saw. menjawab: Setiap orang AKAN DIMUDAHKAN untuk melakukan APA YANG TELAH MENJADI TAKDIRNYA. (Shahih Muslim No.4789) >> ——– Peristiwa Yang TERJADI … (now) dan … Yang “AKAN” TERjadi (future) adalah = UJIAN.——- ﴾ Az Zumar:49 ﴿ Maka apabila manusia ditimpa BAHAYA ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya NIKMAT dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. SEBENARNYA itu adalah “”””” UJIAN”””””, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. ———– Bersyukur pada PEMBERIAN Allah…. agarTIDAK meREMEHkan NIKMAT yg diberikan Allah kepada kita —————————————- – dunia …. di-JAGA agar kita CUKUP untuk HIDUP============ – CUKUP = TIDAK berlebihan …. BUKAN hidup MEWAH……………………..……………………… Nabi sbg Ittiba’ …. apakah NABI hidup bermewahan ….sbg kepala NEGARA ?? ……………………..……………………..……………….“Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawah kamu, dan jangan lihat orang yang berada di atas kamu, karena dengan begitu kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kamu.” (HR. Bukhari-Muslim)—————————————–Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu melihat kepada orang yang berada di atasnya dalam hal harta dan fisik, maka hendaknya ia melihat kepada orang yang berada di bawahnya di antara mereka yang diberikan kelebihan.” (HR. Muslim)————————————- Bekerja seakan-akan ….. HIDUP SELAMAnya = PALSU =HADITS PALSU……………………..……………………..……….banyak manusia … tergelincir dalam memahami (shg Cinta dunia ….. takut mati …. al WAHN)……………………..……………………..……….“Bekerjalah untuk duniamu, seakan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu mati besok.= hadits PALSU”——-اعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا ، و اعمل لآخرتك كأنك تموت غدا————————————-*) hadits seBENARnya adalah “ Uhruz lid Duniaka (JAGA-lah untuk duniamu) …’, bukan “ I’mal lid Duniaka (bekerjalah untuk duniamu) ..”أحزر لدنياك كأنك تعيش أبدا ، واعمل لآخرتك كأنك تموت غدا——————————– “Jagalah untuk duniamu, seakan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu mati besok.” (Lihat Musnad Al Harits, No. 1079. Mawqi’ Jami’ Al Hadits. Lalu Imam Nuruddin Al Haitsami, Bughiyatul Bahits ‘an Zawaid Musnad Al Harits, Hal. 327. Dar Ath Thala’i Lin Nasyr wat Tauzi’ wat Tashdir. Lihat juga, Al Hafizh Ibnu Hajar, Al Mathalib Al ‘Aliyah, No. 3256. Mauqi’ Jami’ Al Hadits.)——————————————**) ada juga HADITS sebagai berikut: أصلحوا دنياكم ، و اعملوا لآخرتكم ، كأنكم تموتون غدا——“Perbaikilah oleh dunia kalian, dan bekerjalah untuk akhirat kalian, seakan kalian mati besok.” (HR. Al Qudha’i, No. 668. Mawqi’ Jami’ Al Hadits)———————————————-***) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersaba: ما قل و كفى خير مما كثر و ألهى —“Apa pun yang sedikit tapi men-CUKUP-i, adalah lebih baik dibanding yang banyak tetapi melalaikan.” (HR. Ahmad No. 20728}———————————– cukup = ….. BUKAN hidup mewah: ﴾ Al Israa’:16 ﴿Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang— hidup mewah— di negeri itu (supaya mentaati aturan Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. …………………….﴾ Al Mu’minun:64 ﴿ Hingga apabila Kami timpakan azab, kepada orang-orang yang —hidup mewah— di antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong…………………..﴾ Saba’:34 ﴿ Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang —hidup mewah—- di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”…………………. ﴾ Az Zukhruf:23 ﴿ Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang —–hidup mewah— di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”…………….﴾ Al Waaqi’ah:45 ﴿ Sesungguhnya mereka sebelum itu —-hidup bermewahan—…………….. cukup = ….. TIDAK berlebihan ﴾ Al Furqaan:67 ﴿Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak —-berlebihan—, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian………………. ﴾ Al Fajr:20 ﴿dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang —berlebihan—………….—————————–Hadits berikut menjelaskan cara untuk membantu seseorang mensyukuri nikmat. Demikian juga mendorong seseorang agar bersyukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dengan mengakui nikmat-nikmat-Nya, menyebut nikmat itu, menggunakannya untuk ketaatan kepada-Nya serta mengerjakan segala sebab yang membantu untuk bersyukur,——-عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ———–“Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawah kamu, dan jangan lihat orang yang berada di atas kamu, karena dengan begitu kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kamu.” (HR. Bukhari-Muslim)————–Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:——إذَا نَظَرَ أَحَدَكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ مِمَّنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ———–“Apabila salah seorang di antara kamu melihat kepada orang yang berada di atasnya dalam hal harta dan fisik, maka hendaknya ia melihat kepada orang yang berada di bawahnya di antara mereka yang diberikan kelebihan.” (HR. Muslim) ….. wallahua’lam bishawab
………..apakah KAMU/AKU sudah mengira CUKUP amalmu/ku ? … mengira SUDAH […]